Tranding
Monday, November 10, 2025
Pangkalan Udara Anti Nuklir, Tempat Petualangan Baru Turis Pemberani
Kesehatan / Oktober 9, 2023

Pangkalan Udara Anti Nuklir, Tempat Petualangan Baru Turis Pemberani

Pangkalan udara raksasa Zeljava rahasia yang digunakan terlihat mirip dalam film James Bond akan datang dibuka untuk umum juga jadi tempat  bagi pemberani di area dalam seluruh dunia.

Pangkalan ini dibangun dalam dalam sebuah gunung antara Bosnia serta Kroasia lalu dirancang untuk tahan terhadap serangan nuklir.

Namun selama berpuluh-puluh tahun, tempat ini bukan ada aktivitasnya, serta semata-mata ada turis pemberani yang digunakan digunakan berani menjelajahi inti gua yang dimaksud mana sudah runtuh.

Dibangun secara rahasia pada tahun 1960-an untuk menyembunyikan armada jet tempur Soviet di area dalam wilayah yang digunakan digunakan saat itu bernama Yugoslavia – sebuah federasi sosialis yang dimaksud dimaksud mencari jalan tengah antara Moskow juga Washington selama Perang Dingin – negara ini miliki kekuatan, pemurnian air, dan juga juga sistem ventilasi sendiri. kemudian dapat beroperasi secara mandiri.

Pada masa kejayaannya, pangkalan bawah tanah ini dapat menampung hampir 60 pesawat MiG-21, dengan terowongan sepanjang 3,5 kilometer (2,2 mil) atau tambahan yang digunakan dimaksud juga merupakan rumah bagi pusat komando, kantor, kemudian asrama.

Sisa-sisa pintu beton besar seberat 100 ton yang dimaksud dimaksud dapat dibuka dalam empat pintu masuknya masih terlihat dengan tulangan logam yang mana menonjol dari strukturnya.

Di luar interiornya yang mana luas, pangkalan itu miliki lima jalur pelarian yang dimaksud mana melintasi perbatasan antara Kroasia kemudian Bosnia.

“Semua sistemnya canggih pada saat itu,” kata Mirsad Fazlic, mantan pilot yang bekerja di area area pangkalan itu selama hampir satu dekade pada tahun 1980an, dikutip dari AFP.

“Itu adalah teknologi militer lalu sipil terbaik saat itu.”

Habis Terbakar

Selama perang setelah pecahnya Yugoslavia pada tahun 1990-an, infrastruktur itu dihancurkan oleh sisa-sisa tentara Yugoslavia dengan menggunakan substansi peledak yang dimaksud digunakan kuat.

“Semua yang digunakan ada di dalam tempat dalam, semua peralatan itu, semuanya terbakar,” kata Fazlic.

“Hanya terowongan serta temboknya yang dimaksud tersisa.”

Setelah kehancurannya, pangkalan itu sebagian besar kosong kemudian rusak, menarik wisatawan petualang yang dimaksud ingin menjelajahi peninggalan kuno dari era komunis.

Semuanya berubah pada tahun 2016 dengan dirilisnya mockumentary (film dokumenter namun tokoh juga kejadian fiktif) Slovenia berjudul “Houston, We Have a Problem!” menampilkan pangkalan.

Sejak itu, penduduk setempat memperkirakan bahwa kompleks milik negara yang mana sudah menarik lebih besar besar dari 150 ribu orang setiap tahunnya.

Pihak berwenang di area area wilayah hal hal tersebut mempunyai harapan besar bahwa dengan pemasaran yang tersebut dimaksud tepat, pangkalan yang digunakan disebut dapat menarik tambahan banyak wisatawan, terutama sekitar 1,7 jt wisatawan yang mana mana mengunjungi taman nasional Danau Plitvice setiap tahunnya.

“Dengan merevitalisasi Zeljava, kami akan menciptakan konten tambahan untuk taman nasional yang mana yang disebut memungkinkan wisatawan untuk tinggal lebih lanjut tinggi lama,” kata Ante Kovac, walikota wilayah tersebut.

Balapan mobil sudah diadakan dalam pangkalan tersebut, lalu para pejabat percaya bahwa ukurannya yang tersebut luar biasa berarti pangkalan yang dapat menampung pusat data, atau menjadi tuan rumah pesta atau museum Perang Dingin.

‘Dibekukan’ waktu

Saat ini, wisatawan harus berjalan dengan senter melalui terowongan yang digunakan itu lembab serta gelap gulita, dengan hati-hati menghindari lubang di dalam dalam tanah, sementara beberapa pengunjung melewati bagian dasar.

“Sungguh gila bahwa hal itu terganggu dalam waktu,” kata Angelo Virag, pribadi fotografer yang digunakan berkunjung dari ibu kota Kroasia, Zagreb.

Namun tak semua orang setuju area ini diubah menjadi area wisata kemudian berharap situs hal itu akan tetap seperti sekarang.

“Anda tidaklah mempunyai tanda ke mana Anda harus pergi serta apa yang digunakan yang harus dilihat, ini lebih tinggi lanjut seperti tempat penemuan,” kata Maria Moreno, desainer interior berusia 33 tahun dari Spanyol, kepada AFP. “Itulah sebabnya aku menyukainya.

“Mengubahnya menjadi objek wisata akan kehilangan daya tariknya.”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *